Jatuh Nya Jantung Perdagangan Dunia

yaah oke ternyata hari ini saya masih hidup. Baik di kesempatan ini saya akan menceritakan tentang beberapa versi jatuh nya kota dunia ini ke tangan ke kaisaran utsmaniyyah pada tahun 1453 oleh kepemimpinan Sultan Mehmet putra sultan Murad dengan membawa ribuan manusia demi menaklukan sebuah benteng yang kokoh yang mampu bertahan dari segala macam serangan dari berbagai macam rsa dan bangsa yang ada dunia namun hal itu tidak berlaku untuk kekaisaran utsmani yang terderi dari bangsa turi yang bersaudara dengan bangsa monggol yang berhasil menembus benteng china dan hampir sempat menjadi kerajaan terluas di dunia

baik saya akan memulai menjelaskan bobol nya benteng kokoh yang bisa bertahan selama berabad-abad ini. Pasukan usmani menyerang benteng itu dengan membawa ribuan perajurit dengan membawa 70 meriam(14 kaliber besar 56 kaliber kecil) 70 kapal 40 galley mereke menyerang pada serangan akhir dimulai pada petang 26 mei yang dimana benteng nya sudah mulai retak dan rapuh setelah di tembakan oleh meriam meriam milik pasukan utsmaniyyah dimulai dengan pasukan kristen milik pasukan utsmani yang menyerang benteng terlebih dahulu lau disambung dengan pasukan azab iraguler yang, miskin pelatihan dan kurang perlengkapan, serta pasukan Anatolia yang berfokus pada bagian dinding Blachernai di barat laut kota, yang telah rusak oleh meriam. Bagian ini dibuat lebih tua, pada abad kesebelas, dan jauh lebih lemah. 

Pasukan Anatolia berhasil menembus bagian dinding ini dan memasuki kota namun dengan cepat dihalau keluar oleh pasukan bertahan. Akhirnya, seiring pertempuran terus berlanjur, gelombang terakhir, yang terdiri atas Yanisari elit, menyerang dinding kota. Jenderal Genoa yang memimpin serangan darat, Giovanni Giustiniani, terluka parah selama serangan, dan evakuasinya dari benteng memicu kepanikan di kalangan pasukan bertahan. Giustiniani dibawa ke Khios, di mana dia meninggal akibat lukanya beberapa hari kemudian.

namun ada versi lain yang di ungkapkan seorang sejarah wan dia mengungkapkan bahwa masuk nya pasukan utsmani ke dalam konstaninople disebabkan oleh kelalaian seorang penjaga yang lupa mengunci gerbang pintu belakang. Walau demikian tetap saja mau kebetulan atau tidak tetap pasukan kesultanan utsmani akan berhasil karena seluruh pertahanan yang telah dimiliki benteng tersebut telah sepenuh nya melemah

Lalu kemanakah sang kaisar angkuh yang memimpin kerajaan bizantium ini?

Tidak ada sejarah yang pasti untuk hal ini, namun ada beberapa kemungkinan yang di ungkapkan oleh ahli sejarah dunia menurut rangkumanya Roger Crowley dari para sejarah wan utsmani yang terkesan agak melecehkan tetapi di jelaskan secara spesifik disebutkanya kaisar yang keras kepala itu mencoba melariakan diri saat ia menyadari sudah pasti akan mendapatkan kekalahan yang pahit. Dalam versi ini, Konstantin disebut saat melewati jalan setapak menuju Golden Horn atau Marmara, ia dihadang sekelompok prajurit.Mereka terdiri prajurit regular Ustmaniyah dan Janisari yang sedang menjarah rayah. 

Pertempuran berlangsung seru hingga kuda Konstantin bisa dijatuhkan. Saat yang sama seorang prajurit azap Ustmaniyah menariknya dan memenggal kepalanya.
Sedangkan versi Yunani, kaisar terjun ke pertempuran bersama para bangsawan lainnya hingga ditewaskan. Sekurangnya versi heroik ini ditulis Chalcodondylas, penulis sejarah Yunani.
“Kaisar menemui Cantacuzeneos dan beberapa pasukan yang mengiringinya dan berkata, kalau begitu mari kita maju, wahai pasukanku. Kita lawan orang barbar ini,” tulis Roger Crowley dalam bukunya 1453: Detik-detik Jatuhnya Konstantinopel (2016)

.Setelah itu Cantacuzenos terbunuh, Konstantin berlari mundur, tapi pundaknya luka disabet musuh sebelum ia terbunuh. Cerita ini terhenti di antara tumpukan mayat di dekat Gerbang St Romanus, dan berlanjut menjadi legenda bagi orang Yunani.

Catatan Giacomo Tetaldi, orang Italia, Kaisar Konstantin dibunuh. Sementara Benvenuto, konsul orang Ancona di Konstantinopel menyebut, “Dia (kaisar) terbunuh, dan kepalanya dibawa ke hadapan raja orang Turki dengan tombak.”

Ketiadaan informasi yang akurat tentang kondisi terakhir Konstantin ini menerbitkan keyakinan, di saat-saat terakhir ia memang benar-benar melepaskan baju kekaisarannya, dan terjuan sebagai orang biasa di tengah prajuritnya yang tersisa.

yaah begitulah yang dapat saya sampaikan sebenarnya saya sedikit terburu buru dalam mencari informasi hehe soalnya saya membuat ini semata mata untuk menyelesaikan tugas praktik saya hwehehe terima kasih telah membaca tunggu kelanjutanya jika saya masih hidup bernapas dan bebas

Komentar

Postingan Populer